Tuesday 26 April 2011

Kasih Hawa



Ia berjalan bertelanjang kaki.
Hanya untuk mencari sesuap nasi tuk naknya.
Jerit tangis di pangkuan lebih menikam rasanya,
dari goresan duri yang mengiris kulit.

Ia berjalan tanpa kemis kasihmu.
Bukan untuknya tetapi darah dagingnya,
Yang merontah sehari demi susu.

Ia berjalan bercucur peluh.
Mengais rejeki demi buah hati.
Hanya untuknya, untuknya dan untuknya.
Kar’na itulah hidup baginya.


Nb:
Puisi ini sengaja kubuat untuk perempuan-perempuan tangguhku.


Makassar,4/22/2011 12:57:56 AM

No comments: