Sunday 17 April 2011

Hanya ada aku, kau dan kita

Tawa kita kebahagian kita -wana, uthie, kamal dan imoet-


Diruangan 4x3 meter ini kita berbagi segalanya.
Luar dan dalam tanpa seutas benang yang menutupi.
Kau berceloteh tentang kemunafikan yang tak henti,
Ku cerna dengan mata dan telinganku.
Sesekali kau lupa memakai tanda koma dan spasi di dalam cerita.
Katamu tak banyak waktu yang tersisa.
Fajar segera menyingsing, hidup tinggal sepersekian dentingan detik.

Diruang tembok penuh coretan ini kita menoreh cerita.
Terbaring di tegel penuh darah dan nanah.
Kau berkata, “aku sayang kalian”.
Kami hanya menengadah, memandang bintang imajinasi.
“Ini aku, ini kau dan ini kita”, Tunjukku ke langit atap malam.
Ia berpendar membentuk lingkaran.
Tanpa awalan dan akhiran.
Maka kata-kata pun tak mampu melukiskannya.
Perasaanku, kau dan kita.

Diruang bercatkan merah-hijau ini kita belajar hidup.
Beberapa diantara kita bersalin dan keguguran.
Melahirkan beberapa malaikat bersayap putih.
Dan kehilangan bidadari bersuara surga.
Tapi, tawa-tawa masih reyah dari mulut kita.

Diruangan seperangkat barang berhamburan.
Ikrar kita dikukuhkan.
Hati ini dikuatkan.
Batin pun ditempahkan.
Menghasilkan ikatan saudara nyata tanpa maya.

Maka diruangan inilah.
Salah satu saksi adanya kita.
Cerita hidup dan kenangan kita.
Lembaran buku berisi kita.
Yang ada hanya kita.
kita untuk kita.
Kita selamanya.


Makassar,Wessabe
4/16/2011 11:41:45 PM

No comments: