1#
Pernahkah kau rasa?
Saat dadamu bergetar—mendidih—memerah semukan wajahmu?
Aku. Pernah.
2#
Kami bersitatap. Berhadap-hadapan.
Hanya embusan nafas dan angin yang saling bercumbu.
3#
Bayangannya menari dalam imajinasiku.
Menggenggamku dalam pelukan mesra.
Inikah petanda balasannya?
4#
Ku kejar raga didepan yang tertangkap hanya siluet.
Lantaskah ini disebut sia-sia?
5#
Aku menghampirinya perlahan.
Ia hilang bersama abu yang bertebarang.
6#
Rasa apa ini?
Kian lama kian mencekikku dalam kematian.
Aku. Tak tahu.
7#
Ku tetapkan tuk bersamanya.
Dalam paradoks realita yang membentang.
8#
Ah, baru ku tersadar ini cinta.
Lima huruf sederhana menghias dunia.
Antara aku dan dia.
Makassar, Wessabe
4/18/2011 2:12:11 PM
2 comments:
puisi yg sederhana,,,tp asyik,,,,:D follow jg dunk,,,@merahituberani.blogspot.com///
ok sayang.
btw, thanks buat pujiannya.
maklum masih calon penulis kok.:)
Post a Comment