Sing
Your Poetry!
Ft: Fadly PADI, Omar Musa, Ng Yi
Seng.
Moderator: Khrisna Pabichara dan
Ardy Cambers.
Music Facilitator: Ardy Chambers
Makassar International Writers
Festival 2012 mencoba melakukan hal yang baru di dalam meramaikan perhelatan
akbar di tahun keduanya ini dengan menambahkan item acara secara fresh dan
menarik serta memikat masyarakat. Sing Your Poetry! Atau lebih lumrahnya
dikenal sebagai ‘Nyanyikan Lagumu!’. Acara ini berlangsung di kafe Woodsy Gab,
Makassar.
Acara dibuka
dengan penampilan dari band lokal, debluesfresh dengan membawakan beberapa lagu
yang dibuat dari puisi dan kemudian di susul Fadly sebagai penanda puncak acara
dengan membawakan dua lagu hits-nya, yakni 'Tiga Titik Hitam' yang pernah ia
bawakan bersama band Burgerkill dan 'Harmoni', lagu yang diciptakan rekan
seband-nya, Piyu.
Selain Fadly dan
beberapa band lokal, tiga musisi asal Melbourne, Australia juga tidak ingin
ketinggalkan dalam memeriahkan acara ini. Nina Lim, Yana Millane, dan Omar Musa
yang seorang rapper kenamaan. Ada pula violis lokal Windah Cutamora yang sempat
tampil dalam mengirimi Fadly menyanyikan ‘Harmoni’ bersama Nina dan Yana.
“Setiap cinta punya kekuatan untuk menyatukan dua hati. Musik dan puisi jika dikawinkan akan menghasilkan karya yang dahsyat” ungkap Khrisna selaku moderator. "Ini pertama kali dalam hidup saya menghadiri festival sastra yang mengawinkan seni musik dan puisi. Saya bisa mempuisikan lagu saya dan puisi saya bisa dinyanyikan. Saya bangga Makassar bisa menggelar festival penulis kelas internasional," ujar Fadly yang juga berasal dari Makassar. Meskipun dia baru tiba di Makassar hari itu juga tak menyurutkan dirinya untuk menampilkan yang terbaik.
Beberapa penyair juga ikut berpartisipasi dalam membacakan beberapa puisi-puisi mereka, seperti Khrisna Pabhicara yang mencoba puisilisasi dari lagu ‘Rapuh’ karya Padi dengan Bahasa Makassar sedangkan Anwar Jimpe Rachman mencoba mendemonstrasikan puisi pribadinya. Penyair asal Singapura, Ng Yi Seng pun ambil andil dalam kegiatan ini dengan mencoba membacakan puisi pertamanya yang berjudul ‘Dear Passenger’ yang menceritakan tentang kota kelahirannya serta dilanjutkan dengan puisi tentang sumpah yang cukup kontroversial di negaranya dengan pembacaan yang berbeda, menggunakan pulpen diselah mulutnya. Keunikan ini disambut dengan tepuk gemuruh dari para penonton yang tersentuh secara langsung. Selain puisi dan lagu ada pula interaksi dialog antara penonton dan musisi serta acara ditutup dengan persembahkan lagu dari Bonzaiband.
Makassar International Writers Festival 2012
http://rumata-artspace.org/
Oleh Kamaluddin Khaedar