Tuesday 12 June 2012

Makassar International Writers Festival 2012

Mendadak Menjadi Volunteer

 

 

Ini berawal dari sms aneh seorang teman, Imut, yang menanyakan tentang alamat e-mailku. Awalnya aku berpikir tentang “job” walaupun dengan embel volunteer di dalamnya, namun entah mengapa tak jua mengurangi niatku untuk membalasnya dengan sigap. Kaka_he3x@yahoo.co.id  langsung  muncul “pesan terkirim” dilayar monochrome hapeku. Ternyata dia yang dimandatkan Uthie untuk bertugas mendaftar e-mail kami, bukan karena kenapa tapi hanya dia yang sempat online disaat kami suntuk sama aktifitas yang menumpuk akhir-akhir ini.

Selang beberapa hari. Mungkin dikarenakan hapeku hilang dikala aku pergi buru-buru, membuatku pesimis mendapatkan panggilan dari event menulis berskala internasional, MIWF 2012 itu. Tiba-tiba Uthie, salah satu sahabatku, di waktu senggam yang tak pas, berseru, “Ndak dapatko telpon dari panitia Makassar International?”Aku, jibs dan imut yang kebetulan duduk di dekatnya tepat depan kamar kos yang telah dibaptis sebagai markas kami, serentak membalas, “ndak” ditemani kepala yang digelengkan dan suara yang menggantung diakhir kata.

Esoknya, Uthie mendapat sms untuk rapat di BaKti jam 12 siang tapi berlawan dengan sms Jibs yang di suruh merapat di Benteng Rotterdam jam 3 sore. Uthie mencoba membujuk kami untuk ikut namun hanya aku yang bebas, Imut sibuk untuk ujian dan kuliahnya sementara Jibs harus mengurus tanda tangan pembimbing skripsi untuk dikumpul segera. Dua petanda gugur, duanya lagi makin bertaji.

Berangkat dengan niat memperbanyak pengalaman, aku dan Uthie memantapkan tujuan untuk tetap bergabung di MIWF ini. Karena biasanya kami saling mempengaruhi seperti halnya mood, tapi tidak kali ini, untukku dan Uthie. Sesampainya di BaKti, seorang wanita berusia dua puluhan dengan jilbat coklat dan baju pink menyambut kami sambil memperkenalkan nama.

“Afdal”

“Kamal”

“Uthie”

 Setelah perkenalan yang sengaja dipersingkat, segera dia memperlihatkan kertas-kertas yang berisi schedule event dan susunan panitia. Yes! Girang diriku berasa terbang ditempatkan sebagai bagian dari media, senang bertambah lipat ketika diminta menjadi penulis laporan acara. Tentu kusanggupi dengan matang, alasannya sederhana karena aku cinta pada dunia kepenulisan dan aku termasuk orang yang suka mengamati.

Jam 3 sore kami pamit dan meluncur ke Rotterdam yang kelak menjadi kesekretariatan acara bergensi ini. Menunggu. Sepi. Jam 4 lewat. Tidak ada kejelasan. Bimbang menghampiri, manalagi publikasinya MINUS. Hape bordering petanda sms masuk. Jam 7 kumpul di Rumata’ Jln. Bontonompo No. 12A, Gunung Sari
makassar

Rapat digelar, pembagian jobdesc besok --hari pertama MIWF­­-- ditetapkan. Rapat berlangsung ringkas. Padat dan monoton. Yah! Namanya juga belum saling mengenal satu sama lain. Apalagi faktanya, ini bukan rapat perdana. Berarti aku melewatkan banyak hal termasuk garis start untuk sebuah pertemanan. Jadi beberapa dari 45 volunteers, harus diam-diaman dan menimpal pembicaraan seadanya.

Hasil rapat untukku: meliputi pres-rilis Makassar International Writers Festival 2012, di Djuku, Wisma Kalla. Well, sebuah awalan yang bagus sekaligus menggiurkan. Ini namanya batu loncatan, bukan? haha :)

No comments: