Thursday 14 June 2012

Kearifan Pelacur: Akal sehat dan Orang Sehat


The wisdom of whores and HIV in Indonesia
By: Elizabeth Pisani

Elizabeth Pisani mencoba untuk menjadi bagian dari segelintir orang berusaha membuka mata batin masyarakat di dalam memahami dunia pelacuran dan HIV yang tengah terjadi dewasa ini. Dengan beribu penelitian dan data statistik yang otentik, dia mencoba membeberkan semua rahasia di balik pelacuran dan HIV itu sendiri secara gamblang.

“60% juta penduduk didunia telah gagal dalam menjalankan pencegahan HIV dan kebanyakan dari mereka berasal dari Negara Afrika” bebernya “sedangkan 20% juta kasus di luar Afrika yang di karenakan oleh penggunaan narkoba dan jual beli sex”. Hal ini memang sangat di sayangkan karena sebagian besar dari mereka masih memiliki tingkat kesadaran yang rendah dan banyaknya mafia-mafia yang mencoba mencari kentungan dari epidemik global itu sendiri.

Orang yang paling cepat terjangkiti virus HIV adalah kumpulan gay, penggunaan jarum suntik yang bergantian (narkoba) khususnya di dalam penjara, dan orang yang jual beli sex. Tingkat kasus HIV yang banyak ditemukan ada di Timur dan Selatan Afrika.

“HIV adalah virus yang sederhana dengan pencengahan yang sederhana pula”

Merujuk pada program HIV di Indonesia, malah kasus yang paling sering ditemukan adalah pertukaran jarum suntik oleh narapidana, orang yang jual beli sex (dikalangan waria, laki-laki, dan wanita), gay yang “bergaul” termaksud interaksi di dunia internet.

Tingkat penggunaan narkoba yang terjangkiti HIV sebesar 41% sedangkan waria yang terjangkiti sekitar 22%. di Wamena 1:4 penjajan sex yang terkena HIV. Ini menunjukan jaringan sex di Papua mempermudah dalam penyebaran AIDS sehingga Papua tergolong daerah yang memiliki tingkat terinfeksi HIV yang tinggi dibandingkan bagian Indonesia Barat.

“Makin kaya suatu Negara, makin banyak pula HIV” tutur Eluzabeth, mengingat sex sekarang adalah sebuah komoditas modern seperti contohnya Negara Afrika.

Sebenarnya pencegahan HIV tidak lah terlalu susah dan sulit. Vaksin bisa ditemukan
Dengan pertimbang tiga hal: orang yang terinfeksi, orang yang tidak terinfeksi dan adanya pertukaran cairan antara mereka. Tiga hal pokok inilah yang dilakukan oleh para peneliti dalam menemukan dan mengembangkan vaksin HIV/AIDS namun pengobatan ini pulalah yang dapat mempertinggi jumlah orang yang terkena HIV karena beberapa dari mereka masih bisa hidup dengan bantuan obat itu.

Menurut Pisani orang yang terjangkiti HIV bersetubuh dengan orang yang tanpa HIV belum tentu terkena HIV, hal ini dikarenakan oleh tingkat keganasan virus itu sendiri.

Cara pencegaahan HIV

1.      Narkoba
Dengan penyesterilan jarum dan syringe program
Data menunjukkan di New York tingkat kasus HIV melalui jarum suntik sebesar 54% dan sekarang menjadi 13% karena tingkat kesadaran akan jarum suntik yang steril sedaangkan di Indonesia sendiri khususnya Jakarta sekitar 0% menjadi 55% ini menandakan rendahnya kesadaran masyarakat akan penggunaan jarum suntik yang steril sehingga bisa disimpulkan adanya sistem pertukaran jarum disini.

2.      Sex komersial
·         Penggunaan Kondom
·         STI screening dan pengobatan
·         Norma, discourage clients from buying
·         Norma, “Empower” sex comersial

Statistika menunjukkan 2/3 dari penjaja sex di Indonesia tidak menggunakan kondom sedangkan dana pencegahan dari pemerintah dikucurkan sebesar 720 Milyar. Ini menandakan efektifitas secara teknik saja tidak cukup.

Hal sebenarnya yang sangat penting dalam pencegahan HIV/AIDS adalah mempedulikan kepentingan para klien lebih efektif dari sekedar penyuluhan.

Di lapangan komersialisasi sex menggambarkan penggunaan kondom tidak berjalan efektif dikarenakan oleh tiga faktor yaitu:
·         Adanya klien tidak ingin menggunakannya
·         Mereka percaya klien bersih
·         Tidak pernah negosiasi

Estimasi kasus yang mengidap AIDS di tahun 2011 sekitar 21.000 kasus sedangkan yang meninggal sekitar kurang dari 2.000 orang dan kasus orang yang terluka dalam kecelakaan sekitar 350.000 kasus sedangkan estimasi orang yang meninggal karena kecelakaan diperkirakan 32.000 orang. Anggaran HIV di tahun 2011 sekitar 783 milyar dan anggaran kesehatan jalan sama dengan nol, nihil sama sekali. 

Makassar International Writers Festival 2012 
http://rumata-artspace.org/ 
Oleh Kamaluddin Khaedar