The
wisdom of whores and HIV in Indonesia
By:
Elizabeth Pisani
Elizabeth Pisani mencoba untuk
menjadi bagian dari segelintir orang berusaha membuka mata batin masyarakat di
dalam memahami dunia pelacuran dan HIV yang tengah terjadi dewasa ini. Dengan beribu
penelitian dan data statistik yang otentik, dia mencoba membeberkan semua
rahasia di balik pelacuran dan HIV itu sendiri secara gamblang.
“60% juta penduduk didunia telah
gagal dalam menjalankan pencegahan HIV dan kebanyakan dari mereka berasal dari
Negara Afrika” bebernya “sedangkan 20% juta kasus di luar Afrika yang di
karenakan oleh penggunaan narkoba dan jual beli sex”. Hal ini memang sangat di
sayangkan karena sebagian besar dari mereka masih memiliki tingkat kesadaran
yang rendah dan banyaknya mafia-mafia yang mencoba mencari kentungan dari epidemik
global itu sendiri.
Orang yang paling cepat terjangkiti
virus HIV adalah kumpulan gay, penggunaan jarum suntik yang bergantian
(narkoba) khususnya di dalam penjara, dan orang yang jual beli sex. Tingkat
kasus HIV yang banyak ditemukan ada di Timur dan Selatan Afrika.
“HIV adalah virus yang sederhana
dengan pencengahan yang sederhana pula”
Merujuk pada program HIV di
Indonesia, malah kasus yang paling sering ditemukan adalah pertukaran jarum suntik
oleh narapidana, orang yang jual beli sex (dikalangan waria, laki-laki, dan
wanita), gay yang “bergaul” termaksud interaksi di dunia internet.
Tingkat penggunaan narkoba yang
terjangkiti HIV sebesar 41% sedangkan waria yang terjangkiti sekitar 22%. di
Wamena 1:4 penjajan sex yang terkena HIV. Ini menunjukan jaringan sex di Papua
mempermudah dalam penyebaran AIDS sehingga Papua tergolong daerah yang memiliki
tingkat terinfeksi HIV yang tinggi dibandingkan bagian Indonesia Barat.
“Makin kaya suatu Negara, makin
banyak pula HIV” tutur Eluzabeth, mengingat sex sekarang adalah sebuah
komoditas modern seperti contohnya Negara Afrika.
Sebenarnya pencegahan HIV tidak lah
terlalu susah dan sulit. Vaksin bisa ditemukan
Dengan pertimbang tiga hal: orang
yang terinfeksi, orang yang tidak terinfeksi dan adanya pertukaran cairan
antara mereka. Tiga hal pokok inilah yang dilakukan oleh para peneliti dalam
menemukan dan mengembangkan vaksin HIV/AIDS namun pengobatan ini pulalah yang
dapat mempertinggi jumlah orang yang terkena HIV karena beberapa dari mereka
masih bisa hidup dengan bantuan obat itu.
Menurut Pisani orang yang
terjangkiti HIV bersetubuh dengan orang yang tanpa HIV belum tentu terkena HIV,
hal ini dikarenakan oleh tingkat keganasan virus itu sendiri.
Cara pencegaahan HIV
1.
Narkoba
Dengan penyesterilan jarum dan syringe program
Data menunjukkan di New York tingkat kasus HIV melalui jarum
suntik sebesar 54% dan sekarang menjadi 13% karena tingkat kesadaran akan jarum
suntik yang steril sedaangkan di Indonesia sendiri khususnya Jakarta sekitar 0%
menjadi 55% ini menandakan rendahnya kesadaran masyarakat akan penggunaan jarum
suntik yang steril sehingga bisa disimpulkan adanya sistem pertukaran jarum
disini.
2.
Sex komersial
·
Penggunaan Kondom
·
STI screening dan pengobatan
·
Norma, discourage clients from
buying
·
Norma, “Empower” sex comersial
Statistika menunjukkan 2/3 dari
penjaja sex di Indonesia tidak menggunakan kondom sedangkan dana pencegahan
dari pemerintah dikucurkan sebesar 720 Milyar. Ini menandakan efektifitas
secara teknik saja tidak cukup.
Hal sebenarnya yang sangat penting
dalam pencegahan HIV/AIDS adalah mempedulikan kepentingan para klien lebih
efektif dari sekedar penyuluhan.
Di lapangan komersialisasi sex menggambarkan
penggunaan kondom tidak berjalan efektif dikarenakan oleh tiga faktor yaitu:
·
Adanya klien tidak ingin
menggunakannya
·
Mereka percaya klien bersih
·
Tidak pernah negosiasi
Estimasi kasus yang mengidap AIDS di
tahun 2011 sekitar 21.000 kasus sedangkan yang meninggal sekitar kurang dari
2.000 orang dan kasus orang yang terluka dalam kecelakaan sekitar 350.000 kasus
sedangkan estimasi orang yang meninggal karena kecelakaan diperkirakan 32.000
orang. Anggaran HIV di tahun 2011 sekitar 783 milyar dan anggaran kesehatan
jalan sama dengan nol, nihil sama sekali.
Makassar International Writers Festival 2012
http://rumata-artspace.org/
Oleh Kamaluddin Khaedar
Makassar International Writers Festival 2012
http://rumata-artspace.org/
Oleh Kamaluddin Khaedar