Tuesday 18 December 2012

Parodi Cinta



Sesal terasa mengutuk asa.
Menyerah pasrah diujung rasa.
Kau tak tahu aku pada akhir cerita.
Sia-sia aku mengasah kisah cinta.

Jalan setapak kian menerjal.
Harap-harap tubuh terjemput ajal.
Kesendirian mematikan sepi.
Meski kau tak lagi ada disisi.

Lembar-lembar putih ternoda jua
Di saat tubuhmu memeluk mesra padanya,
Kudapati di sendu peraduan senja.
Diam-diam malam terpaksa menina-bobokan derita.

Pernah terucap kata rayu
Di tafsirkan salah oleh diriku
Ternyata dia yang kau tuju.
Di sudut lirik matamu berbisik cumbu.

Pintu rapuh berderit kaku
Menutup panjang ujung usiaku
Tak perlu lagi tamu berkunjung
Karena si pemilik kini berkabung
Mati sekali cukup menyita masa
Namun penyesalan tidak akan memaksa
Karena ini bukan hati yang salah
Hanya saja cinta yang memilih.

Maros 10/13/2012 10:31:26 PM

No comments: